Lima Legenda Persib Hantarkan Trofi Piala Bandung Utama 2025

KANGJEPRET.ID, REPUBLIKA NETWORK -- Kompetisi Liga 4 Piala Bandung Utama 2025 resmi dimulai di Stadion Sidolig, Kota Bandung, pada Ahad (28/9/2025). Turnamen ini akan berlangsung hingga 18 Oktober 2025 dan menjadi tonggak penting dalam pengembangan sepak bola amatir di tanah air, sekaligus menjadi pondasi awal untuk melahirkan talenta-talenta baru di masa depan.
Sebanyak 26 klub amatir turut ambil bagian dalam turnamen ini, terdiri dari perkumpulan sepak bola anggota Askot PSSI Kota Bandung dan juga klub Liga 4 asal Bandung. Seluruh tim tersebut akan berkompetisi demi memperebutkan tiket ke tingkat provinsi Jawa Barat.Sebanyak 26 klub amatir turut ambil bagian dalam turnamen ini, terdiri dari perkumpulan sepak bola anggota Askot PSSI Kota Bandung dan juga klub Liga 4 asal Bandung
Gelaran Liga 4 ini dibuka secara resmi oleh Wakil Gubernur Jawa Barat, Erwan Setiawan, bersama Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan. Sejumlah legenda Persib turut hadir dalam acara ini antara lain Adeng Hudaya, Djadjang Nurdjaman, Adjat Sudrajat, Robby Darwis, dan Kosasih. Mereka ikut dalam prosesi penyerahan trofi yang akan diperebutkan oleh tim peserta.
Ketua Panitia Pelaksana, Laga Sudarmadi, menegaskan pentingnya peran klub amatir dalam kemajuan sepak bola nasional. “Liga 4 Piala Bandung Utama 2025 diharapkan melahirkan pemain masa depan. Klub amatir adalah fondasi, tanpa mereka sepak bola Indonesia tidak akan punya basis kuat,” katanya.
Kompetisi ini selaras dengan kebijakan terbaru pemerintah, di mana PSSI dan Kementerian Dalam Negeri telah menyelaraskan aturan lewat revisi Permendagri No. 22 Tahun 2011 tentang penggunaan APBD. Sementara, Surat Edaran Mendagri No. 400.2/3883/SJ memperbolehkan APBD digunakan untuk mendukung kompetisi amatir, termasuk Liga 3 dan Liga 4, mulai musim 2025–2026.
Format Liga 4 Piala Bandung Utama 2025 menggunakan sistem penyisihan grup round robin. Dari 26 peserta, dibentuk empat grup yang masing-masing terdiri dari empat tim, dan dua grup lain terdiri dari lima tim. Juara dan runner-up grup melaju ke babak kedua yang kembali memakai sistem round robin, dan kemudian dibagi ke dalam empat grup dengan masing-masing tiga tim.
Penentuan peringkat dilakukan berdasarkan akumulasi poin, selisih gol, jumlah gol, hasil pertemuan, hingga undian jika diperlukan. Sementara, babak semifinal dan final menggunakan sistem gugur berdurasi 2x45 menit. Jika hasil akhir imbang, pemenang ditentukan melalui adu penalti sesuai Laws of the Game. Seluruh pemain pun telah dijamin masuk dalam perlindungan BPJS Ketenagakerjaan.
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menyoroti nilai penting dari kompetisi ini bagi kesinambungan tradisi klub sepak bola di Bandung. “Liga 4 ini adalah bentuk pembinaan dasar dari Askot PSSI Bandung. Kami ingin menunjukkan klub di Bandung punya akar sejarah panjang, sekaligus mencetak bibit terbaik untuk Persib,” terangnya.
Farhan juga berharap format serupa dapat diperluas ke tingkat provinsi. “Saya berharap tim terbaik dari kota dan kabupaten bisa membentuk Liga 4 Jawa Barat. Ini masih usulan, tapi penting agar pembinaan semakin berjenjang,” tambahnya.