KANGJEPRET, REPUBLIKA NETWORK -- Peringatan proklamasi 17 Agustus identik dengan foto momen pembacaan teks proklamasi kemerdekaan oleh Soekarno. Mendiang Alex Mendur adalah fotografer IPPHOS (cikal bakal LKBN Antara sekarang) bersama adiknya memotret peristiwa tersebut.

Namun sayang, pada saat itu rol film yang digunakan Alex memotret proklamasi tersebut ditemukan tentara Jepang dan dimusnahkan. Sementara rol film milik Frans Mendur berhasil lolos karena dikubur untuk menghindari pemeriksaan tentara Jepang. Meski foto yang dihasilkan Alex Mendur tidak pernah terproses menjadi foto jadi, namun keduanya dianggap berjasa mengabadikan momen bersejarah bagi bangsa Indonesia.

Beberapa foto sejarah perjuangan bangsa Indonesia karya Alex Mendur yang ikonik di antaranya penjemputan Jendral Sudirman saat perang gerilya, Bandung lautan api, Konferensi Meja Bundar, Konferensi Asia-Afrika, Perjanjian Lingkar Jati, Supersemar, termasuk foto Bung Tomo saat membakar semangat rakyat pada 10 November 1945.

Mendur bersaudara memperoleh Bintang Jasa Utama pada masa pemerintahan Presiden SBY. Rekaman visual Mendur bersaudara pada masa itu mengabadikan momen penting sejarah bangsa. Di kota kelahiranya di Minahasa, juga didirikan patung peringatan dan museum Mendur Bersaudara.

Jenazah Fotografer yang mengabadikan momen bersejarah itu kini terbujur salah satu sudut Kota Bandung. Tepatnya di TPU Pandu tidak jauh jalan Pasteur yang menjadi gerbang keluar masuk Kota Bandung. Alex meninggal pada usia 77 tahun ketika menjalani pengobatan di Kota Bandung pada tahun 1984.

Senja 17 Agustus 2025, 80 tahun kemudian kami menyempatkan diri mencari makamnya. Berada di tepian pagar paling utara TPU Pandu, makam Mendur tampak berdesakan dengan ribuan makam yang berada di TPU Ini. Setelah sempat 'hilang dari peredaran' informasi keberadaan makam tokoh ini digali dan 'ditemukan' keberadaannya di TPU Pandu.

Setelah sempat nyaris tertimbun tumpukan sampah, nyaris tak dikenal, makam Alex direnovasi dan ditata. Belakangan semakian banyak peziarah dari berbagai kalangan yang mendatangi makam ini. Senja diiring adzan maghrib, kami pun meninggalkan makam Alex Mendur, kang jepret jaman perang revolusi Kemerdekaan RI.