300 Motor Listrik Polytron Cetak Rekor MURI Pengisian Daya Terbanyak di Indonesia

KANGJEPRET.ID, REPUBLIKA NETWORK -- Untuk pertama kalinya dalam sejarah otomotif Tanah Air, komunitas pengguna motor listrik Polytron Electric Vehicle Riders (PEVR) bersama PT PLN (Persero) sukses memecahkan Rekor MURI untuk “Pengisian Daya Motor Listrik Terbanyak dari Satu Merek”. Lebih dari 300 unit motor listrik Polytron FOX Electric secara serentak melakukan pengisian daya dalam sebuah acara yang mencerminkan semakin berkembangnya ekosistem kendaraan listrik nasional.
Momentum bersejarah ini berlangsung di Bumi Perkemahan Kiarapayung Jatinangor, Kabupaten Sumedang pada Sabtu, 25/10/2025 sebagai bagian dari Jambore Nasional PEVR. Acara ini juga sekaligus memperingati 50 tahun Polytron dan dua tahun berdirinya komunitas PEVR. Jambore ini mempertemukan ratusan pemilik motor listrik Polytron dari berbagai daerah, menunjukan besarnya semangat kolaborasi dan loyalitas di antara komunitas kendaraan listrik.
“Rekor ini bukan hanya soal angka, tapi juga refleksi dari antusiasme pengguna dan daya dorong komunitas terhadap perkembangan kendaraan listrik Polytron di Indonesia,” ujar panitia. PEVR tercatat sebagai komunitas kendaraan listrik pertama yang resmi terdaftar di Ikatan Motor Indonesia (IMI), menjadikan prestasi ini semakin bergengsi dan bersejarah.

Polytron Indonesia mengapresiasi tinggi ditujukan kepada komunitas pengguna. “Kami bangga melihat komunitas PEVR tumbuh menjadi penggerak positif dan membawa motor listrik Polytron menjadi bagian gaya hidup baru yang inovatif dan peduli lingkungan,” tegas Ilman Fachrian Fadly, Head of Group Product EV 2-Wheeler Polytron. Ia juga memperkenalkan Polytron FOX-200, motor listrik terbaru yang didesain khusus untuk perempuan Indonesia, lengkap dengan fitur Fox Alert.
Ketua PEVR Bandung Raya Chapter, Riky Arisandi, menyampaikan kebanggaan atas rekor tersebut. “Kami bukan hanya komunitas pengguna motor listrik, tapi bagian dari gerakan akar rumput menuju masa depan lebih hijau. Anggota kami berasal dari berbagai kalangan dengan visi bersama untuk mendorong kendaraan listrik menjadi gaya hidup baru yang ramah lingkungan.”
Aktivitas komunitas PEVR disebut menjadi daya tarik tersendiri bagi calon pengguna baru motor listrik Polytron. Dengan jejaring luas di media sosial dan pertemuan langsung, anggota aktif berbagi pengalaman, tips perawatan, serta edukasi penghematan energi, membuat kepercayaan diri calon pengguna semakin tumbuh.
Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) pun memberikan sorotan khusus atas pencapaian ini. “Karsa dan karya yang diprakarsai oleh PT Hartono Istana Teknologi (Polytron) dengan produknya motor listrik Polytron FOX Electric, berhasil meraih pengisian daya motor listrik terbanyak dari satu merek, dan resmi tercatat di Museum Rekor Dunia Indonesia,” ujar Jusuf Ngadri, Direktur Operasional MURI.
Tak hanya dari sisi pencapaian angka, Polytron sendiri kini telah menjual hampir 40.000 unit motor listrik—mencatatkan jejak keberlanjutan lingkungan lewat pengurangan emisi lebih dari 4 juta kilogram karbon, setara dengan penanaman 195.000 pohon di Indonesia. Polytron memastikan komitmen memperluas layanan purna jual, infrastruktur pengisian, serta hadir sebagai pionir transportasi ramah lingkungan di masa depan.
Di balik ingar bingar jambore rider motor listrik ini terdapat kisah heroik salah satu peserta asal Palembang. Deo Rizky, harus menempuh perjalanan sejauh 1.000 kilometer menuju kawasan Kiara Payung, Jatinangor, Kabupaten Sumedang. Ia melakukan perjalanan panjang tersebut menggunakan motor listrik Polytron Fox-R 200, guna mengikuti acara pemecahan rekor pengisian motor listrik terbanyak yang digelar bersama komunitas pengguna EV Polytronsari berbagai daerah.
"Saya berhenti di setiap kantor PLN kota/kabupaten di Pulau Sumatera untuk mengisi daya," ujar Deo. "Untuk jaga-jaga meskipun baterai motor masih terisi setengah atau lebih." Untuk mengisi daya Deo menggunakan pengisi daya "fast charging".
Perjalanan dari Palembang ke Jatinangor ini menjadi bentuk komitmen Deo untuk mendukung gerakan transisi energi bersih. Selama perjalanan, ia melintasi sejumlah kota besar di Pulau Sumatera dan Pulau Jawa.
Deo menyebut pengalaman berkendara sejauh itu tidak hanya menguji performa kendaraan listrik, tetapi juga membuktikan kesiapan infrastruktur pengisian daya di berbagai daerah. Ketika ditanya berapa total biaya yang dihabiskan untuk mengisi daya sepanjang perjalanan, Deo menjawab "Sekitar 100 ribu Mas. Lebih mahal biaya makan sehari-hari sekitar 50ribu," ujarnya tersenyum.
